PELAJARAN V
Bumi adalah tempat tinggal manusia. Di bumi inilah manusia diberi tugas berat sebagai Khalifatullah fil-Ardh untuk dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
STANDAR KOMPETENSI
Memahami ayat-ayat al-Qur’an tentang manusia dan tugasnya sebagai hamba Allah dan khalifah di bumi
KOMPETENSI DASAR
Mengartikan QS. al-Mu’minuun: 12-14; QS. al-Nahl: 78; QS. al-Baqarah: 30 dan QS adz-Dzaariyat: 56
Menjelaskan kandungan QS. al-Mu’minuun: 12-14; QS. al-Nahl: 78; QS. al-Baqarah: 30 dan QS. adz-Dzaariyat: 56
Menerapkan perilaku sebagai hamba Allah dan khalifah di bumi seperti terkandung dalam QS. al-Mu’minuun: 12-14; QS. an-Nahl: 78; QS. al-Baqarah: 30 dan QS. adz-Dzaariyat: 56
1. Thaa Siin[1090] (Surat) Ini adalah ayat-ayat Al Quran, dan (ayat-ayat) Kitab yang menjelaskan,
[1090] ialah huruf-huruf abjad yang terletak pada permulaan sebagian dari surat-surat Al Quran seperti: Alif laam miim, Alif laam raa, Alif laam miim shaad dan sebagainya. diantara ahli-ahli tafsir ada yang menyerahkan pengertiannya kepada Allah Karena dipandang termasuk ayat-ayat mutasyaabihaat, dan ada pula yang menafsirkannya. golongan yang menafsirkannya ada yang memandangnya sebagai nama surat, dan ada pula yang berpendapat bahwa huruf-huruf abjad itu gunanya untuk menarik perhatian para Pendengar supaya memperhatikan Al Quran itu, dan untuk mengisyaratkan bahwa Al Quran itu diturunkan dari Allah dalam bahasa Arab yang tersusun dari huruf-huruf abjad. kalau mereka tidak percaya bahwa Al Quran diturunkan dari Allah dan Hanya buatan Muhammad s.a.w. semata-mata, Maka cobalah mereka buat semacam Al Quran itu.
IFTITAH
Manusia adalah makhluk Allah SWT. yang diciptakan dalam bentuk yang paling baik dan sempurna. Manusia merupakan makhluk Allah yang paling mulia. Kemuliaan manusia disebabkan karena manusia diciptakan dengan wujud yang lengkap yakni jasmani dan ruhani, disamping itu juga diberi sesuatu yang paling membedakan terhadap makhluk lain.
Di tinjau dari segi prosesnya, penciptaan manusia merupakan serangkaian proses yang sangat unik dan menakjubkan. Hal itu menunjukkan bahwa Allah SWT. adalah Dzat yang Maha Besar dan Maha Kuasa. Allah SWT. adalah Dzat yang Maha Pencipta. Dan tidak ada yang dapat menandingi ciptaan-Nya.
Sebagai makhluk paling mulia dan paling sempurna, manusia berbeda dengan makhluk Allah SWT. yang lain. Manusia mengemban misi atau tugas yang sudah dikehendaki oleh Allah, sang Pencipta. Salah satu misi utamanya adalah dipilihnya manusia untuk menjadi khalifatullah fil-ardh. Untuk memahaminya lebih mendalam, marilah kita cermati beberapa ayat al-Qur’an yang menjelaskan proses penciptaan manusia, proses manusia setelah dilahirkan, tugas dan tujuan manusia diciptakan.
URAIAN MATERI
A. QS. AL-MU’MINUN AYAT 12-14
1. Lafaz Ayat
Sebelum kita fahami secara lebih mendalam isi kandungannya, marilah kita baca dengan fasih QS. al-Mu’minun ayat 12-14 berikut ini
• (المؤمنون : ١٢-١٤)
2. Arti Mufradat
dan sesungguhnya : وَلَقَدْ kemudian Kami : jadikan فَخَلَقْنَا
Kami (Allah) telah :
menciptakan خَلَقْنَا segumpal daging : مُضْغَةً
manusia : اَلإِنْسَانَ tulang-belulang : عِظَامًا
dari suatu saripati : مِنْ سُلاَلَةٍ lalu kami bungkus : فَكَثَوْنَا
(berasal) dari tanah : مِنْ طِيْنٍ daging : لَحْمًا
kemudian Kami jadikan : saripati tanah itu ثُمَّ جَعَلْنَاهُُ kemudian Kami :
jadikan dia ثُمَّ أَنْشَأْنَاهُ
air mani : نُطْفَةً makhluk yang :
(berbentuk) lain خَلْقًا أخَرَ
dalam tempat yang :
kokoh (rahim) فِيْ قَرَارٍ مَكِيْنٍ maka Maha Suci :
Allah فَتَبَارَكَ اللهُ
kemudian Kami :
jadikan ثُمَّ خَلَقْنَا Pencipta yang :
paling baik اَحْسَنُ الْخَالِقِيْنَ
segumpal darah : عَلَقَةً
3. Terjemahan Ayat
12. Dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.
13. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).
14. Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik. (QS. al-Mu’minun/23: 12-14)
4. Penjelasan ayat
QS. al-Mu’minun ini menerangkan tentang proses penciptaan manusia yang sangat unik. Proses penciptaan manusia diuraikan mulai unsur pertamanya, proses perkembangan dan pertumbuhannya di dalam rahim, sehingga menjadi makhluk yang sempurna dan siap lahir menjadi seorang anak manusia.
Pada ayat 12, Allah SWT. menjelaskan bahwa manusia diciptakan dari sari pati yang berasal dari tanah (سُلاَلَةٍ مِنْ طِيْنٍ). Selanjutnya, pada ayat 13, dengan kekuasaan-Nya saripati yang berasal dari tanah itu dijadikan-Nya menjadi nutfah (air mani). Dalam istilah biologi, air mani seorang laki-laki disebut sel sperma dan air mani wanita disebut sel telur (ovum). Ketika keduanya bertemu dalam proses konsepsi atau pembuahan, maka kemudian tersimpan dalam tempat yang kokoh yaitu rahim seorang wanita.
Selanjutnya, pada ayat 14 dijelaskan ketika berada di dalam rahim seorang wanita tersebut, selama kurun waktu tertentu (40 hari) nutfah tersebut berkembang menjadi ’alaqah (segumpal darah), kemudian dalam kurun waktu tertentu pula (40 hari) ’alaqah berubah menjadi mudghah (segumpal daging), lalu selama kurun waktu tertentu (40 hari) berubah menjadi tulang-belulang yang terbungkus daging, dan akhirnya tumbuh dan berkembang menjadi anak manusia, sebagaimana disebutkan dalam ayat tersebut (kemudian Kami menjadikan dia makhluk yang berbentuk lain).
Dalam teori biologi, dijelaskan bahwa manusia berasal dari pertemuan antara sperma seorang laki-laki dengan sel telur (ovum) seorang wanita yang berlangsung di dalam saluran oviduc pada saat ovulasi pada tubuh seorang wanita yang kemudian disebut dengan pembuahan. Kemudian akan dihasilkan zygot yang bergerak ke dalam rahim lalu menempel pada dinding rahim. Di dalam rahim, zygot akan berkembang menjadi embrio kemudian menjadi janin. Dalam perkembangan berikutnya, janin siap lahir setelah melalui masa tertentu. Selama di dalam rahim sampai lahir, asupan makanan diperoleh melalui saluran yang menempel pada dinding rahim yang disebut plasenta. Gambaran yang demikian telah dijelaskan dalam ayat-ayat tersebut.
Sebagai penguatan terhadap penjelasan tersebut, Rasulullah SAW. Dalam sebuah hadits beliau menjelaskan :
عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَبْدِ اللهِ بنِ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : حَدَّثَنَا رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم وَهُوَ الصَّادِقُ الْمَصْدُوْقُ : إِنَّ أَحَدَكُمْ يُجْمَعُ خَلْقُهُ فِي بَطْنِ أُمِّهِ أَرْبَعِيْنَ يَوْماً نُطْفَةً، ثُمَّ يَكُوْنُ عَلَقَةً مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يَكُوْنُ مُضْغَةً مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يُرْسَلُ إِلَيْهِ الْمَلَكُ فَيَنْفُخُ فِيْهِ الرُّوْحَ، وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ: بِكَتْبِ رِزْقِهِ وَأَجَلِهِ وَعَمَلِهِ وَشَقِيٌّ أَوْ سَعِيْدٌ….(رواه البخاري و مسلم)
Artinya :
Dari Abu Abdurrahman Abdullah bin Mas’ud ra. beliau berkata : Rasulullah SAW. menyampaikan kepada kami dan beliau adalah orang yang benar dan dibenarkan : Sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan penciptaannya di perut ibunya sebagai setetes mani selama empat puluh hari, kemudian berubah menjadi setetes darah selama empat puluh hari, kemudian menjadi segumpal daging selama empat puluh hari. Kemudian diutus kepadanya seorang malaikat lalu ditiupkan padanya ruh dan dia diperintahkan untuk menetapkan empat perkara : menetapkan rizkinya, ajalnya, amalnya dan kecelakaan atau kebahagiaannya...(HR. Bukhori dan Muslim).
Yang menjadi sangat menakjubkan adalah bahwa ketika al-Qur’an diturunkan, pemahaman manusia terhadap proses kejadian manusia masih belum sampai pada penggambaran yang sangat detail seperti yang digambarkan ayat-ayat tersebut. Namun, al-Qur’an menggambarkannya dengan sedemikian detail dan gamblang. Bahkan Rasulullah SAW. yang dikenal sebagai seorang Nabi yang ummi, justru bisa menjelaskan dalam hadits di atas. Dan dalam era perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, semua yang digambarkan dalam ayat al-Qur’an dan kemudian dijelaskan lebih detail lagi oleh Nabi Muhammad SAW. ternyata semuanya terbukti benar. Ini menunjukkan bahwa al-Qur’an adalah benar-benar wahyu Allah SWT. Apa yang dikandung di dalamnya adalah kebenaran hakiki dan bersifat mutlak (absolut).
B. QS. AN-NAHL AYAT 78
1. Lafadz Ayat
• (النحل : ٧٨)
2. Arti Mufradat
dan Allah : وَاللهُ dan Dia memberi :
kamu وَجَعَلََ لَكُمْ
mengeluarkan kamu: أَخْرَجَكُمْ pendengaran : اَلسَّمْعَ
dari perut : مِنْ بُطُوْنِ dan penglihatan : وَاْلأَبْصَار
ibumu : اُمَّهَاتِكُمْ dan hati : وَاْلأَفْئِدَةَ
tidak mengetahui : لاَ تَعْلَمُوْنَ agar kamu bersyukur : لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
sesuatupun : شَيْئًا
3. Terjemahan Ayat
”Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.” (QS. an-Nahl/16: 78)
4. Penjelasan ayat
Ayat 78 surah an-Nahl ini masih erat kaitannya dengan surah al-Mu’minun ayat 12-14 sebagaimana dijelaskan diatas. Pada ayat ini, Allah SWT. menegaskan bahwa ketika seorang anak manusia dilahirkan ke dunia, dia tidak tahu apa-apa. Dengan kekuasaan dan kasih sayang-Nya, Allah SWT. membekalinya dengan atribut pelengkap yang nantinya dapat berfungsi untuk mengetahui segala sesuatu yang sebelumnya tidak pernah diketahui. Atribut-atirbut tersebut ialah berupa tiga unsur penting dalam proses pembelajaran bagi manusia, yaitu : pendengaran, penglihatan dan hati/akal pikiran.
Yang menarik untuk ditelaah, bahwa ternyata pendengaran adalah unsur penting yang pertama kali digunakan bagi orang yang belajar guna memahami segala sesuatu. Menurut sebuah teori penemuan modern, bayi yang masih dalam kandungan bisa menangkap pesan yang disampaikan dari luar dan ia sangat peka. Maka ada ahli yang menyarankan agar anak nantinya berkembang dengan kecerdasan tinggi dan kehalusan budi, hendaknya selama di dalam kandungan ia sering diperdengarkan musik klasik dan irama-irama yang lembut. Atau kalau dalam konteks Islam, hendaknya bayi dalam kandungan sering diperdengarkan ayat-ayat suci al-Qur’an, kalimah-kalimah thayyibah. Karena diyakini bahwa sang bayi dapat menangkap pesan menlalui pendengaran itu.
Dalam proses memahami dan mempelajari segala sesuatu, manusia menangkapnya dengan pendengaran, diperkuat dengan penglihatan dan akhirnya disimpan dalam hati sebagai ilmu pengetahuan.
Akhirnya setelah manusia menyadari bahwa dahulu ketika lahir tidak satupun yang bisa diketahui, kemudian atas kemurahan Allah SWT. yang telah memberikan pendengaran, penglihatan dan hati/akal pikiran, manusia bisa mengetahui segala sesuatu dalam hidupnya. Puncaknya, kesadaran tersebut sudah seharusnya mendorong rasa bersyukur yang teramat besar kepada yang telah berkuasa memberikan itu semua. Oleh karena itu, pada akhir ayat, Allah SWT. menegaskan bahwa itu semua diberikan kepada manusia agar manusia mau bersyukur kepada-Nya. Rasa syukur itu kemudian harus diwujudkan dengan pengakuan, ketundukan, ketaatan, kepatuhan yang diekspresikan dalam bentuk keimanan dan direalisasikan dalam bentuk beribadah kepada-Nya. Dia-lah Allah SWT. Dzat yang Maha Pencipta, Dzat yang Maha Pemurah, Dzat yang Maha Kuasa, Dzat yang Maha Besar dan Dzat yang berhak disembah oleh sekalian makhluk.
C. QS. AL-BAQARAH AYAT 30
1. Lafaz Ayat
• (البقرة : ٣٠)
2. Arti Mufradat
dan ingatlah ketika :
berfirman وَاِذْ قَالَ orang yang akan membuat:
kerusakan padanya مَنْ يُفْسِدُ فِيْهَا
Tuhanmu : رَبُّكَ dan menumpahkan : وَيَسْفِكُ
kepada para :
malaikat لِلْمَلاَئِكَةِ darah : اَلدِّمَاءَ
sesungguhnya Aku :
(Allah) اِنِّيْ padahal kami senantiasa : bertasbih وَنَحْنُ نُسَبِّحُ
hendak menjadikan : جَاعِلٌ dengan memuji Engkau : بِحْدِكَ
di muka bumi : فِى اْلأَرْضِ dan mensucikan Engkau : وَنُقَدِّسُ لَكَ
seorang khalifah : خَلِيْفَةً Tuhan berfirman : قَالَ
mereka (malaikat) :
berkata قَالُوْا sesungguhnya Aku :
mengetahui اِنِّيْ أَعْلَمُ
mengapa Engkau :
hendak menjadikan أَتَجْعَلُ apa yang tidak kamu :
ketahui مَا لاَ تَعْلَمُوْنَ
di bumi itu : فِيْهَا
3. Terjemahan Ayat
”Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku (Allah) hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (QS. al-Baqarah/2: 30)
4. Penjelasan Ayat
Dalam ayat 30 surah al-Baqarah ini, kita disuguhi informasi bahwa sebelum Allah SWT. menciptakan manusia pertama yakni Adam as. hal tersebut sudah disampaikan kepada para malaikat. Diilustrasikan dalam ayat tersebut, terjadi dialog antara Allah SWT. dengan malaikat. Allah SWT. menyampaikan kepada para malaikat bahwa Allah SWT. hendak menjadikan khalifah di muka bumi yaitu manusia. Apakah yang dimaksud khalifah itu?. Khalifah berarti pengganti, yang menggantikan atau yang datang sesudah siapa yang datang. Ulama’ ada yang mengartikan bahwa khalifah ialah yang menggantikan Allah SWT. dalam menegakkan hukum-hukum-Nya di muka bumi. Allah SWT. menunjuk manusia sebagai khalifah merupakan penghormatan kepadanya karena kelebihannya dibandingkan makhluk selain manusia, tak terkecuali malaikat. Dengan menunjuk manusia sebagai khlaifah, Allah SWT. juga bermaksud mengujinya sejauh mana manusia bisa melaksanakan amanah sebagai khalifah Allah SWT. di muka bumi.
Ketika Allah SWT. menyampaikan rencana tersebut, malaikat menyampaikan ”Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Bila dikaji dengan baik, pernyataan malaikat tersebut bukan pertanda keberatan atas rencana Allah SWT. tersebut. Perlu diingat bahwa malaikat adalah makhluk yang sangat taat dan patuh terhadap Allah SWT., tidak mungkin malaikat menentang dan mendurhakai-Nya, termasuk terhadap rencana menjadikan khalifah di muka bumi ini. Namun demikian, pertanyaan malaikat tersebut dapat diasumsikan beberapa hal. Pertama, bisa jadi hal itu berdasarkan pengalaman mereka sebelum terciptanya manusia dimana ada makhluk yang berlaku merusak dan menumpahkan darah. Kedua, atau bisa juga malaikat menduga bahwa karena yang akan ditugaskan menjadi khalifah bukan malaikat, maka tentunya makhluk ini berbeda dengan mereka yang senantiasa bertasbih dan memuji Allah SWT. Ketiga, bisa juga karena dari penamaan Allah SWT. terhadap makhluk yang akan diciptakan dengan sebutan khalifah. Kata khalifah ini mengisyaratkan pelerai perselisihan dan penegak hukum, sehingga dengan demikian pasti ada diantara mereka yang berbuat kerusakan, perselisihan dan pertumpahan darah. Wallahu a’lam. Tetapi, apapun latar belakang pertanyaan malaikat tersebut, yang pasti malaikat hanya bertanya kepada Allah SWT. bukan menunjukkan keberatan terhadap rencana Allah SWT.
Kemudian dalam ayat tersebut, diketahui bahwa pertanyaan malaikat itu dijawab singkat oleh Allah SWT.: ”Sesungguhnya Aku (Allah) mengetahui apa yang kamu tidak ketahui”. Jawaban Allah SWT. tersebut juga diperkuat bahwa manusia memang layak ditugasi sebagai khalifah di muka bumi karena kelebihan manusia jika dibandingkan makhluk lain termasuk malaikat. Kelebihan yang sangat nyata adalah kelengkapan unsur penciptaan manusia, yaitu jasad fisik, ruh termasuk di dalamnya nafsu, dan yang terpenting kelebihan akal pikrian yang dikaruniakan Allah SWT. kepada manusia.
Dalam ayat selanjutnya yaitu QS. al-Baqarah ayat 31-32, Allah SWT. menyatakan kelebihan manusia dibandingkan makhluk lainnya.
• (البقرة : ٣١-٣٢)
Artinya :
31. Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, Kemudian mengemukakannya kepada para malaikat, lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang benar orang-orang yang benar!"
32. Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana." (QS. al-Baqarah/2: 31-32)
D. QS. AZ-ZARIYAT AYAT 56
1. Lafaz Ayat
(الذاريات : ٥٦)
2. Arti Mufradat
dan tidak : وَمَا dan manusia : وَاْلإِنْسَ
Aku menciptakan : خَلَقْتُ melainkan supaya mereka :
mengabdi kepada-Ku اِلاَّ لِيَعْبُدُوْنِ
jin : اَلْجِنَّ
3. Terjemahan Ayat
”Dan Aku (Allah) tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.”(QS.Az-Zariyat/51: 56)
4. Penjelasan Ayat
Allah menegaskan dalam QS.Az-Zariyat ayat 56 bahwa tujuan diciptakannya jin dan manusia tidak lain adalah untuk beribadah kepada-Nya. Beribadah dalam arti menyembah, mengabdi, menghamba, tunduk, tata dan patuh terhadap segala yang dikehendaki-Nya. Ketundukan, ketaatan dan kepatuhan dalam kerangka ibadah tersebut harus menyeluruh dan total, baik lahir maupun batin. Tujuan ibadah adalah untuk mencari ridha Allah SWT.
Secara garis besar, ibadah dapat dibedakan menjadi dua yaitu: ibadah mahdhah yakni ibadah yang telah ditetapkan ketentuan pelaksanaannya, seperti: shalat, puasa, zakat dan haji; dan ibadah ghairu mahdhah yakni ibadah yang belum ditetapkan ketentuan secara khusus dalam pelaksanaannya. Sebagai contoh, ibadah melalui menyantuni fakir miskin, berbuat baik, dan hal-hal lain dalam bentuk mu’amalah.
Ibadah merupakan bukti rasa syukur manusia kepada Allah SWT. yang telah menciptakan manusia dengan sebaik-baik bentuk dan yang dengan kemurahan-Nya Allah SWT. memberikan fasilitas hidup. Sikap tersebut sudah seharusnya dimiliki oleh setiap manusia, apabila manusia mempunyai kesadaran akan hak itu. Lain halnya apabila manusia tidak mempunyai kesadaran untuk mensyukuri segala yang telah diberikan oleh Allah SWT., maka ia akan menjadi manusia yang tidak mau tunduk, tidak mau taat dan mengingkari Allah SWT. dengan tidak mau beribadah kepada-Nya.
Rasulullah SAW. sebagai teladan kita telah mengajarkan bahwa ibadah bukan saja kewajiban tetapi kebutuhan kita untuk berteima kasih ataupun bersyukur kepada Allah SWT. Dalam sebuah hadits beliau bersabda :
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا أَنَّ نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُومُ مِنْ اللَّيْلِ حَتَّى تَتَفَطَّرَ قَدَمَاهُ فَقَالَتْ عَائِشَةُ لِمَ تَصْنَعُ هَذَا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَقَدْ غَفَرَ اللَّهُ لَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ قَالَ أَفَلَا أُحِبُّ أَنْ أَكُونَ عَبْدًا شَكُورًا ... (رواه البخاري)
Artinya :
Dari ‘Aisyah ra. Bahwasannya Nabi SAW. mendirikan (shalat) pada sebagian malam hingga pecah-pecah kulit kaki beliau, lalu ‘Aisyah bertanya : “mengapakah engkau melakukan ini wahai Rasulullah, sedangkan Allah telah mengampuni dosa-dosa yang telah lalu dan yang akan datang?” Nabi SAW. menjawab : “Tidakkah aku senang jika aku menjadi seorang hamba (manusia) yang bersyukur (berterima kasih) kepada Allah...” (HR.Bukhari)
INGAT!
I. Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d, atau e!
1.
Ayat diatas mengaskan bahwa manusia diciptakan dari …
a. tanah
b. tulang rusuk
c. sari pati tanah
d. kuasa Allah swt.
e. manusia laki-laki dan perempuan
2. Di antara salah datu proses perkembangan manusia ada istilah mudgah, artinya…
a. segumpal daging
b. tulang belulang
c. segumpal darah
d. tulang dibungkus daging
e. sesuatu yang menempel
3. Terjemahan ayat diatas adalah “Maha suci Allah, …”
a. Tuhan pencipta makhluk
b. pencipta yang paling baik
c. penolong yang paling baik
d. pembela yang paling baik
e. pemberi yang paling baik
… …
4. Dalam perkembangan fungsi indra pada seorang bayi menurut ayat diatas, urutan perkembangannya adalah …
a. penglihatan, pendengaran dan hati
b. pendengaran, hati dan penglihatan
c. penglihatan, hati dan pendengaran
d. hati, penglihatan dan pendengaran
e. pendengaran, penglihatan dan hati
5. Telinga dan mata digunakan untuk menangkap obyek pengetahuan yang bersifat …
a. materiil
b. immateri
c. penerapan
d. penjelasan
e. penerapan pada akal
6. Manusia ditugaskan sebagai khalifah, maksudnya …
a. wakil
b. melaksanakan tugas
c. pemimpin di muka bumi
d. penegak hukum di antara manusia
e. merupakan amanah yang akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah swt.
7. Dalam QS. Al-Baqarah ayat 30, malaikat menyatakan bahwa setelah manusia berada di muka bumi, ia akan …
a. berbuat aniaya
b. melestarikan alam
c. membuat kerusakan
d. melaksanakan ibadah
e. suka memberi pertolongan
8. Secara bahasa, ibadah berarti …
a. ikhtiar
b. kanaah
c. tawakal
d. istikamah
e. tunduk dan patuh
9. Menurut riwayat Ali bin Abu Thalhah, beribadah berarti …
a. Menyendiri
b. koreksi diri
c. merenung diri
d. mencari jati diri
e. mengakui diri sebagai hamba Allah
10. Yang termasuk ibadah gairu mahdah adalah …
a. rasa syukur
b. rasa hormat d.
c. perjanjian
d. Pemujaan
e. kasihan
II. Jawablah pertanyaan-pertanyann di bawah ini dengan singkat dan jelas!
1. Uraikan proses perkembangan diciptakannya manusia dalam QS. Al-Mukminun ayat 12-14!
2. Bagaimana cara kalian mensyukuri nikmat Allah swt setelah memahami QS. An-Nahl ayat 78?
3. Pelajaran apa yang terkandung adalam QS. AL-Baqarah ayat 30?
4. Uraikan maksud QS. Al-Baqarah ayat 31!
5. Jelaskan yang dimaksud ibadah!
MA Ma'arif Nurul Huda Patimuan adalah Lemabaga Pendidikan yang menggunakan sistem ganda, yang menjaga keseimbangan antara kemampuan kognisi dan psikomotor. MA Ma'arif Nurul Huda Patimuan juga menekankan penguasaan dua bahasa Yaitu bahasa Arab dan bahasa Inggris. Menggunakan kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013, dan berbasis keunggulan lokal.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar